Teks -- 2 Samuel 2:1 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> 2Sam 2:1
Jerusalem: 2Sam 2:1 - Hebron Hebron adalah kota yang paling penting di wilayah suku Yehuda. Waktu Israel memasuki negeri Kanaan Hebron direbut dan diduduki kaum Kaleb, Yos 15:13 d...
Ref. Silang FULL -> 2Sam 2:1
Ref. Silang FULL: 2Sam 2:1 - Kemudian bertanyalah // Ke Hebron · Kemudian bertanyalah: 1Sam 23:2,11-12; 1Sam 23:2; 1Sam 23:11; 1Sam 23:12
· Ke Hebron: Kej 13:18; Kej 13:18; Kej 23:19; Kej 23:19
· Kemudian bertanyalah: 1Sam 23:2,11-12; [Lihat FULL. 1Sam 23:2]; [Lihat FULL. 1Sam 23:11]; [Lihat FULL. 1Sam 23:12]
· Ke Hebron: Kej 13:18; [Lihat FULL. Kej 13:18]; Kej 23:19; [Lihat FULL. Kej 23:19]
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Sam 2:1-7
Matthew Henry: 2Sam 2:1-7 - Daud Diangkat sebagai Raja di Hebron
Daud sudah memberikan penghormatan yang semestinya untuk mengenang Saul rajanya dan Yonatan temannya, dan apa yang dilakukannya membawa banyak puji...
- Daud sudah memberikan penghormatan yang semestinya untuk mengenang Saul rajanya dan Yonatan temannya, dan apa yang dilakukannya membawa banyak pujian baginya dan juga bagi mereka. Sekarang ia sedang mempertimbangkan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saul sudah mati, karena itu sekarang Daud bangkit.
- I. Dengan petunjuk dari Allah, ia pergi ke Hebron, dan diurapi sebagai raja di sana (ay. 1-4).
- II. Ia berterima kasih kepada orang-orang Yabesh-Gilead karena sudah menguburkan Saul (ay. 5-7).
- III. Isyboset, anak Saul, diangkat untuk menentang Daud (ay. 8-11).
- IV. Pertempuran sengit terjadi antara pihak Daud dan pihak Isyboset, di mana,
- 1. Dua belas orang dari masing-masing pihak berhadap-hadapan secara langsung dan semuanya terbunuh (ay. 12-16).
- 2. Pihak Saul dikalahkan (ay. 17).
- 3. Asael, dari pihak Daud, dibunuh oleh Abner (ay. 18-23).
- 4. Yoab, atas permintaan Abner, meniup sangkakala sebagai tanda berhenti (ay. 24-28).
- 5. Abner berhasil meloloskan diri (ay. 29), dan kehilangan pada kedua belah pihak dihitung (ay. 30-32). Dengan begitu, dalam pasal ini kita mendapati gambaran tentang perang saudara di Israel, yang seiring berjalannya waktu berakhir dengan bertakhtanya Daud sepenuhnya atas seluruh Israel.
Daud Diangkat sebagai Raja di Hebron (2:1-7)
- Ketika Saul dan Yonatan sudah mati, meskipun Daud tahu bahwa ia diurapi untuk menjadi raja, dan sekarang melihat jalannya sangat jelas, namun ia tidak segera mengirim para utusan ke seluruh wilayah Israel untuk memanggil semua orang supaya datang dan bersumpah setia kepadanya, dengan ancaman hukuman mati. Sebaliknya, ia terus melangkah dengan tidak tergesa-gesa. Sebab siapa yang percaya tidak akan tergesa-gesa, tetapi menantikan waktu Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya. Banyak orang sudah datang untuk membantu Daud dari sejumlah suku sewaktu ia tinggal di Ziklag, seperti yang kita dapati dalam 1 Tawarikh 12:1-22. Dengan pasukan seperti itu ia bisa saja datang untuk menaklukkan. Tetapi orang yang akan memerintah dengan lemah lembut tidak akan bangkit dengan kekerasan. Amatilah di sini,
- I. Petunjuk yang dicari dan diperoleh Daud dari Allah dalam keadaan yang genting ini (ay. 1). Ia tidak ragu akan keberhasilannya, namun ia menggunakan sarana-sarana yang semestinya, baik yang bersifat ilahi maupun manusiawi. Harapan yang pasti akan janji Allah sama sekali tidak akan membuat kita kendor, tetapi justru akan menggiatkan upaya-upaya kita yang saleh. Jika saya terpilih untuk mahkota kehidupan, maka itu tidak lantas berarti saya tidak perlu berbuat apa-apa. Sebaliknya, saya harus melakukan semua yang diarahkan-Nya kepada saya, dan mengikuti bimbingan dari Dia yang telah memilih saya. Dengan cara yang baik seperti inilah Daud menggapai keterpilihannya, dan demikian pula seharusnya semua orang yang telah dipilih Allah.
- 1. Daud, sesuai dengan pedoman ilahi, mengakui Allah dalam segala lakunya. Ia bertanya kepada Tuhan melalui tutup dada pernyataan keputusan, yang dibawa Abyatar kepadanya. Kita harus datang kepada Allah bukan hanya ketika kita sedang kesusahan, melainkan juga bahkan ketika dunia sedang tersenyum kepada kita, dan berbagai kejadian di dunia ini mendukung kita. Yang ditanyakan Daud adalah, apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda? Apakah aku harus bergerak dari sini? Meskipun Ziklag sudah menjadi reruntuhan, ia tidak mau meninggalkannya tanpa petunjuk dari Allah. “Jika aku bergerak dari sini, apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?” Ia tidak membatasi Allah pada kota-kota Yehuda, sekiranya Allah memerintahkannya, ia akan pergi ke salah satu kota di Israel. Tetapi dengan demikian ia menunjukkan sikap bijak (di kota-kota Yehuda ia akan menemukan paling banyak teman), dan kesabaran diri, karena pada saat ini ia tidak mau melihat jauh-jauh selain sukunya sendiri. Dalam semua pergerakan dan perpindahan kita, sungguh menghibur melihat Allah pergi mendahului kita. Kita dapat melihat Ia mendahului kita jika dengan iman dan doa, kita menempatkan Ia di depan kita.
- 2. Allah, sesuai dengan janji-Nya, mengarahkan jalan Daud, menyuruhnya pergi, dan harus ke mana. Ia harus ke Hebron, kota imam, salah satu kota perlindungan, dan demikianlah kota itu bagi Daud. Dan itu merupakan isyarat bahwa Allah sendiri akan menjadi tempat kudus kecil baginya. Makam para bapak leluhur, yang berdekatan dengan Hebron, dapat mengingatkan Daud tentang janji ilahi dari zaman purbakala, dan atas janji itu Allah menimbulkan pengharapan dalam dirinya. Allah tidak mengirimnya ke Betlehem, kotanya sendiri, sebab kota itu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda (Mi. 5:1), melainkan ke Hebron, tempat yang lebih besar, dan yang mungkin pada waktu itu merupakan kota pemerintahan dari suku Yehuda.
- II. Perhatian Daud terhadap keluarga dan teman-temannya dalam kepindahannya ke Hebron.
- 1. Ia membawa kedua istrinya bersamanya (ay. 2), supaya, sama seperti mereka telah menjadi temannya dalam penderitaan, demikian pula mereka dapat menjadi temannya dalam kerajaan. Tidak tampak bahwa ia mempunyai anak pada saat itu. Anak pertamanya lahir di Hebron (3:2).
- 2. Daud membawa teman-teman dan pengikut-pengikutnya bersamanya (ay. 3). Mereka sudah menemaninya selama masa-masa pengembaraannya, dan karena itu, ketika ia sudah menetap, mereka pun menetap bersamanya. Demikian pula halnya, jika kita bertekun bersama Kristus, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia (2Tim. 2:12). Bahkan, Kristus berbuat lebih lagi untuk prajurit-prajurit-Nya yang baik daripada yang dapat dilakukan Daud untuk prajurit-prajuritnya. Daud menemukan tempat tinggal untuk mereka. Menetaplah mereka di kota-kota Hebron, dan kota-kota sekitarnya. Tetapi bagi orang-orang yang tetap tinggal bersama-sama dengan Kristus dalam segala pencobaan yang Dia alami, Ia menentukan hak-hak Kerajaan, dan mereka akan makan dan minum semeja dengan Dia (Luk. 22:29-30).
- III. Kehormatan yang diberikan kepada Daud oleh orang-orang Yehuda: Mereka mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda (ay. 4). Suku Yehuda sudah sering kali tampil menonjol melebihi suku-suku lainnya. Pada masa Saul, suku Yehuda dihitung sebagai tubuh tersendiri (1Sam. 15:4), dan orang-orang dari suku ini sudah terbiasa bertindak sendiri-sendiri. Mereka berbuat demikian sekarang, namun mereka hanya melakukannya untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak mengaku-ngaku mengurapi Daud sebagai raja atas seluruh Israel, seperti dalam Hakim-hakim 9:22, tetapi hanya atas kaum Yehuda. Suku-suku yang lain boleh saja berbuat sesuka hati, tetapi, untuk mereka dan kaum mereka, mereka ingin diperintah oleh orang yang telah dipilih Allah. Lihatlah bagaimana Daud bangkit secara perlahan-lahan. Ia pertama-tama diurapi sebagai raja melalui hak sebagai penerus, kemudian dengan benar-benar berkuasa hanya atas satu suku saja, dan pada akhirnya berkuasa atas semua suku. Demikian pula kerajaan Mesias, Anak Daud, ditegakkan secara perlahan-lahan. Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu menurut ketetapan ilahi, tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya (Ibr. 2:8). Berkuasanya Daud pertama-tama hanya atas kaum Yehuda merupakan suatu petunjuk yang tersirat dari sang Penyelenggara bahwa kerajaannya dalam waktu singkat akan diperkecil menjadi kerajaan atas kaum Yehuda lagi, seperti yang terjadi ketika sepuluh suku memberontak dari cucunya. Dan akan menjadi dorongan bagi raja-raja Yehuda yang saleh bahwa Daud sendiri pada awalnya memerintah atas Yehuda saja.
- IV. Pesan yang penuh hormat dikirimkan Daud kepada orang-orang Yabesh-Gilead, untuk berterima kasih atas kebaikan mereka kepada Saul. Masih juga ia menyimpan kenangan akan pendahulunya dan memberi hormat kepadanya. Dengan begitu ia menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak mengincar mahkota karena suatu hasrat yang menggebu-gebu atau permusuhan terhadap Saul, tetapi semata-mata karena ia dipanggil oleh Allah untuk itu. Diberitahukan kepada Daud bahwa orang-orang Yabesh-Gilead telah menguburkan Saul, mungkin oleh beberapa orang yang mengira bahwa Daud akan merasa tidak senang dengan orang-orang Yabesh-Gilead itu, dan menganggap mereka terlalu mencampuri urusan orang lain. Tetapi Daud sama sekali tidak demikian.
- 1. Daud memuji orang-orang Yabesh-Gilead atas perbuatan itu (ay. 5). Sama seperti kita wajib mengasihi dan menghormati siapa saja selagi mereka hidup, demikian pula kita harus menunjukkan penghormatan kepada segala yang mereka tinggalkan, yaitu jasad, nama, dan keluarga mereka ketika mereka sudah mati. “Saul adalah tuanmu,” kata Daud, “dan karena itu engkau berbuat baik dengan menunjukkan kebaikan ini kepadanya dan dengan memberinya penghormatan ini.”
- 2. Daud berdoa kepada Allah untuk memberkati mereka atas perbuatan mereka itu, dan memberi mereka upah untuk itu: Diberkatilah kamu, dan kiranya engkau diberkati oleh TUHAN, yang akan menunjukkan kasih-Nya kepada orang-orang yang secara khusus menunjukkan kasih kepada orang-orang yang telah mati, seperti dalam Rut 1:8. Penghormatan dan perasaan kasih yang semestinya yang ditunjukkan kepada jasad, nama, dan keluarga orang-orang yang sudah mati, dengan kesadaran hati nurani di hadapan Allah, adalah tindakan kasih yang sekali-sekali tidak akan kehilangan upahnya: TUHAN kiranya menunjukkan kebaikan dan kebenaran kepadamu (ay. 6, KJV), yaitu, kebaikan sesuai dengan janji. Kebaikan yang ditunjukkan Allah adalah kebaikan yang sejati, kebaikan yang dapat diandalkan.
- 3. Daud berjanji untuk membalas budi baik mereka: Aku pun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu. Ia tidak menyerahkan mereka kepada Allah untuk membalas budi kebaikan mereka, supaya ia bebas dari kewajiban itu. Ucapan-ucapan selamat itu baik, dan merupakan tanda rasa terima kasih, tetapi hampir tidak ada gunanya jika hanya sebatas ucapan saja sementara ada kemampuan untuk berbuat lebih.
- 4. Dengan bijak Daud memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil hati mereka (ay. 7). Mereka sudah memberikan penghormatan terakhir kepada Saul, dan Daud ingin supaya penghormatan itu menjadi yang terakhir: “Aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja, dan berhikmatlah bagiku untuk seia sekata dan bertindak gagah berani bersama mereka.” Kita tidak boleh menyayangi orang yang sudah mati dengan begitu rupa, betapa tinggi pun kita menghargai mereka, hingga mengabaikan atau memandang rendah berkat-berkat yang kita peroleh dari orang-orang yang masih hidup, yang telah dibangkitkan Allah bagi kita sebagai pengganti orang yang sudah mati itu.
SH: 2Sam 2:1-7 - Masa Peralihan (Minggu, 15 Februari 1998) Masa Peralihan
Setiap zaman ada masa peralihan. Musa dengan Yosua. Yosua dipilih Tuhan dan didukung sepenuhnya oleh Musa. Daud dipilih Tuhan, namun d...
Masa Peralihan
Setiap zaman ada masa peralihan. Musa dengan Yosua. Yosua dipilih Tuhan dan didukung sepenuhnya oleh Musa. Daud dipilih Tuhan, namun dibenci Raja Saul (
Pesan istimewa. Ada hal-hal istimewa pada perikop ini. Sikap orang dalam menyambut. raja baru, ada yang spontan merestui, ada yang mencoba mengalihkan pikiran si raja baru pada berita perbuatan baik orang-orang Yabesy-Gilead (ayat 4) Apakah itu disampaikan oleh si pembawa berita dengan maksud baik atau tidak? Bagaimana sikap Daud yang segera bertindak dan memberi pesan istimewa (ayat 5-7)? Pertama menghargai perbuatan orang-orang Yabesy-Gilead. Kedua menghindari pertumpahan darah antara pengikut Daud dengan pengikut raja Saul yang masih setia. Ketiga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyalahgunakan masa transisi.
Keistimewaan kepemimpinan Daud. Kehadiran Daud sebagai pemimpin baru sangat terasa bagi orang Yehuda dan sekitarnya. Gejolak sekecil apapun yang sedang terjadi, Daud segera bertindak. Tidak ada istilah tunggu hari esok, atau biarkan api semakin menyala dan merambat. Yang diutamakannya menanyakan kepada Tuhan, dan bertindak tepat dan cepat. Memang pemimpin dituntut untuk sigap bertindak. Hubungan akrab dengan Tuhan memungkinkan pemimpin tidak lamban dan juga gegabah bertindak.
Renungkan: Pemimpin yang tidak belajar dipimpin dan diajar Tuhan akan cenderung diperalat oleh kepentingan berbagai pihak.
SH: 2Sam 2:1-7 - Tanya Tuhan (Rabu, 8 September 2010) Tanya Tuhan
Pada masa pemerintahan Daud yang sangat awal, Alkitab mencatat bahwa Daud melakukan satu hal yang diabaikan Saul hingga ia ditolak Tuhan,...
Tanya Tuhan
Pada masa pemerintahan Daud yang sangat awal, Alkitab mencatat bahwa Daud melakukan satu hal yang diabaikan Saul hingga ia ditolak Tuhan, yaitu bertanya kepada Tuhan. Inilah kunci kesuksesan Daud: Daud bukan hanya ingin berkat Allah, ia mau juga hidup sesuai rencana Allah.
Kerinduan Daud untuk hidup sesuai kehendak Allah membuat ia mempertanyakan apakah ia harus pergi ke salah satu kota Yehuda (1). Saat itu Daud memang masih tinggal di Ziklag, daerah yang termasuk teritori Filistin. Daud tidak tahu apakah saat itu tepat bagi dia untuk kembali ke tanah airnya. Pertanyaan Daud mungkin terlihat sepele, tetapi sesungguhnya tidak demikian. Daud tidak ingin menjadi seorang yang oportunis, yang memanfaatkan kesempatan karena Saul sudah wafat. Kita tahu bahwa jauh sebelumnya, Daud telah diurapi menjadi raja (1Sam. 16:12-13). Ketika waktu itu kelihatan tepat bagi Daud untuk naik menjadi raja, Daud tidak bertindak membabi buta. Sebaliknya ia mencari tahu dulu apa yang sesungguhnya menjadi kehendak Allah. Daud tahu bahwa urapan untuk menjadi raja berasal dari Allah, ia tahu juga bahwa Allah akan menggenapi tanpa perlu campur tangannya sedikit pun. Adalah lebih baik membiarkan Allah meneguhkan urapan itu melalui orang lain (4) daripada ia berjuang untuk meninggikan dirinya sendiri.
Kita melihat bagaimana Daud menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menunggu Tuhan bertindak memenuhi janji-Nya. Daud sadar benar bahwa dipilih Tuhan bukan berarti bisa bertindak seenak hati. Ia justru harus bergantung pada Tuhan dan menjalankan kehendak-Nya dalam hidup.
Tindakan Daud menjadi teladan bagi kita. Dalam kehidupan modern, kesuksesan menjadi ukuran untuk menilai orang. Tak heran bila banyak orang yang menciptakan teori untuk merumuskan arti sukses dan cara meraihnya. Masalahnya samakah kesuksesan menurut dunia dan menurut Allah? Dan dalam rancangan Allah, apakah kesuksesan menurut dunia adalah bagian kita? Mari kita bertanya pada Allah.
SH: 2Sam 2:1--3:1 - Baca Gali Alkitab 6 (Senin, 9 Juni 2014) Baca Gali Alkitab 6
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang ditanyakan Daud kepada Allah? Bagaimana respons Daud kemudian terhadap jawaban Allah? (1-3)...
Baca Gali Alkitab 6
1. Apa yang ditanyakan Daud kepada Allah? Bagaimana respons Daud kemudian terhadap jawaban Allah? (1-3)
2. Bagaimana tanggapan Daud setelah mendengar bahwa orang Yabesy-Gilead menguburkan Saul? (5-7)
3. Siapakah yang menjadi raja Israel (kecuali suku Yehuda) Mengapa ia bisa menjadi raja? Berapa lama ia bertakhta? (8-10)
4. Siapa yang berkumpul di telaga Gibeon? Apa isu yang terjadi di sana? Apa hasilnya? (2:12-17)
5. Siapakah Asael? Mengapa Abner membunuh dia? (18-23)
6. Apa isi percakapan antara Abner dan Yoab pada malam hari setelah pertempuran? (24-28)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana komitmen Daud kepada Allah mengarahkan keputusannya?
2. Selain integritas, kebaikan apa dalam diri Daud yang terlihat di dalam bacaan ini?
3. Mengapa “...Daud kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah”? (3:1) Perlu diingat bahwa pengikut Daud hanyalah suku Yehuda, sementara Isyboset punya pengikut sebelas suku lainnya.
Apa respons Anda?
1. Dalam keputusan-keputusan apa saja biasanya Anda bertanya kepada Allah?
Pokok Doa:
Agar pemimpin-pemimpin gereja tidak berebut kursi kepemimpinan dan mengakibatkan jemaat terpecah belah.
SH: 2Sam 2:1-7 - Bijak sebagai orang pilihan (Senin, 9 Juni 2014) Bijak sebagai orang pilihan
Walau Daud tahu bahwa ia akan menjadi raja dan meskipun waktu itu kelihatannya tepat karena Saul sudah tiada, Daud tetap ...
Bijak sebagai orang pilihan
Walau Daud tahu bahwa ia akan menjadi raja dan meskipun waktu itu kelihatannya tepat karena Saul sudah tiada, Daud tetap menanyakan kepada Tuhan, ke mana ia harus pergi (1). Pada saat itu Daud masih berada di Ziklag, wilayah Filistin. Daud tidak ingin bergerak mendahului Allah, meski janji Allah untuk menjadikan Daud sebagai raja kelihatannya hampir tergenapi. Karena itu ia butuh petunjuk Allah. Inilah kunci sukses Daud: ia bukan meminta berkat Allah atas rencananya, tetapi menyesuaikan diri dengan rencana-Nya.
Hebron adalah tempat yang dipilih Allah (2). Di situlah Daud diurapi untuk yang kedua kalinya (4; bdk. 1Sam. 16:13). Ini memperlihatkan penerimaan penduduk wilayah itu terhadap Daud sebagai orang yang diurapi. Namun sebagai raja, Daud bukan hanya menghadapi orang-orang yang bersikap semacam itu. Ia juga harus bijak menghadapi orang-orang yang mungkin saja bersikap berbeda. Orang-orang Yabesh-Gilead salah satunya. Mereka sangat setia kepada Saul (4b, bdk. 1Sam. 11:1-13; 31:11-13). Maka Daud menyatakan penghargaan kepada Saul dengan berterima kasih atas penguburan Saul yang mereka telah lakukan (5-7). Dalam hal ini, kita melihat kebesaran hati Daud sebagai raja. Loyalitas mereka terhadap Saul bukan menjadi ganjalan bagi Daud karena ia lebih mengutamakan kedamaian dan kesatuan. Oleh karena itu, ia mengambil inisiatif untuk menghubungi mereka (5). Lalu secara tidak langsung, Daud mengingatkan mereka bahwa saat itu dialah orang yang diurapi Allah (7), dan dia menawarkan persahabatan dengan mereka (6-7).
Meski sadar bahwa dirinya adalah orang pilihan Tuhan, Daud tidak diam-diam saja atau sebaliknya memaksa orang untuk menerima dia sebagai raja. Ia bersikap secara simpatik dan bijak dalam upaya memperoleh dukungan dari suku-suku lain yang belum memahami bahwa dialah raja pengganti Saul, yang telah diurapi Tuhan.
Menyadari diri sebagai orang pilihan Tuhan memang seharusnya tidak membuat kita menjadi tinggi hati atau merasa benar sendiri. Sebaliknya, kita justru harus semakin bijak.
SH: 2Sam 2:1-7 - Hidup terus Berjalan (Sabtu, 25 Januari 2020) Hidup terus Berjalan
Perjalanan hidup manusia sering kali tidak bisa diduga. Bisa terjadi perubahan tiba-tiba. Dari keadaan yang baik berubah menjadi...
Hidup terus Berjalan
Perjalanan hidup manusia sering kali tidak bisa diduga. Bisa terjadi perubahan tiba-tiba. Dari keadaan yang baik berubah menjadi tidak baik, dan sebaliknya. Kita harus merespons perkembangan kehidupan dengan sikap yang tepat sehingga kehidupan berkembang ke arah yang lebih baik.
Setelah Saul dan Yonatan meninggal, Daud harus melanjutkan kehidupannya. Ia memohon petunjuk Allah untuk pergi ke wilayah Yehuda (1). Allah memberi perintah pada Daud untuk pergi ke Hebron. Selanjutnya, Daud pergi dan menetap di sana bersama kedua istrinya dan para pengikutnya (2-3). Akhirnya, atas perkenan Allah, Daud diurapi menjadi raja bagi Yehuda (4).
Kemudian orang-orang Yabesh-Gilead datang menemui Daud. Orang Yabesh-Gilead adalah orang-orang yang menguburkan Saul. Atas perbuatan mereka itu pada jenazah Saul, Daud berkenan dan senang. Ia pun akhirnya mengutus seseorang untuk mengatakan ucapan berkat bagi mereka (5). Hal ini memperlihatkan penghargaan Daud bagi orang-orang Yabesh-Gilead atas apa yang mereka perbuat terhadap jenazah Saul.
Daud bertekad untuk melanjutkan kehidupannya dengan mengerjakan perintah Allah. Daud akan hidup sebagai seorang raja Israel dan melanjutkan tugas dari raja sebelumnya (7). Kehidupan Daud berubah drastis. Dari hanya penggembala ternak, akhirnya menjadi raja.
Kehidupan harus terus berjalan dengan cara mengikuti kehendak Allah. Setiap manusia perlu berusaha memahami pimpinan Allah dalam setiap segi kehidupannya dan menjalani kehidupan sesuai kehendak-Nya. Dengan mengikuti perintah Allah, setiap orang akan menuju kehidupan yang lebih baik. Ia akan menyelesaikan kehendak-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi umat. Ada kehidupan yang lebih baik sedang dipersiapkan-Nya. Jangan berhenti melangkah dan terpaku pada satu keadaan saja. Teruslah berjalan bersama Tuhan.
Doa: Mampukan kami melangkah sesuai kehendak-Mu, ya Tuhan. [JST]
Baca Gali Alkitab 4
Daud tidak pernah berambisi merebut takhta Raja Saul. Terbukti, meski dapat merebutnya, ia tidak melakukannya. Sebaliknya, ia membiarkan Saul tetap hidup. Kemudian tibalah waktu Tuhan. Daud tahu bahwa dialah yang ditetapkan Allah untuk menjadi raja, tetapi ia tidak pernah memaksakan waktunya. Orang-orang pun tahu bahwa Allah telah memilih Daud menggantikan Saul. Karena itu, orang Yehuda tidak berlama-lama mengurapi Daud sebagai raja.
Dalam bagian ini pun, Daud masih terus bertanya kepada Tuhan: apa tindakannya selanjutnya? Ia tidak mau terburu-buru dan salah langkah. Setelah petunjuk Allah jelas, Daud pun melangkah. Itulah langkah orang beriman dan diperkenan Allah. Tatkala waktu Tuhan tiba, Ia akan menjadikan segala sesuatu indah.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang Daud lakukan sebelum ia diangkat menjadi raja (1-4)?
2. Pikiran apakah yang pertama kali muncul setelah Daud diurapi sebagai raja (5-7)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah Anda pernah bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan atas sebuah perkara besar yang ada di depan Anda sebelum Anda melangkahkan kaki ke sana?
2. Apakah Anda pernah melibatkan Tuhan dan memposisikan-Nya sebagai Tuan atas segala perkara dalam hidup Anda?
3. Apakah Anda pernah memikirkan apa yang Tuhan akan lakukan melalui Anda jika kepada Anda dipercayakan sesuatu oleh-Nya?
Apa respons Anda?
1. Jika Allah mau Anda diam sejenak dan memikirkan apa yang Allah akan lakukan, maukah Anda melakukannya?
2. Apakah Anda pernah memperalat Allah dan hanya menjadikan-Nya sarana untuk mencapai ambisi Anda?
Pokok Doa:
Berdoa supaya hati ini diberikan kekuatan menantikan waktu-Mu.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) Penulis : Tidak dikenal
Tema : Pemerintahan Daud
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM
Latar Belakang
Karena Kitab 1 dan 2 Sa...
Penulis : Tidak dikenal
Tema : Pemerintahan Daud
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM
Latar Belakang
Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).
Tujuan
2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).
Survai
Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud
- (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
- (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
- (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).
Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai 2 Samuel.
- (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
- (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
- (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
- (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
- (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.
Full Life: 2 Samuel (Garis Besar) Garis Besar
I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
(2Sam 1:1-10:19)
A. Keberhasilan Politik Daud
...
Garis Besar
- I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
(2Sam 1:1-10:19) - A. Keberhasilan Politik Daud
(2Sam 1:1-5:25) - 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
(2Sam 1:1-27) - 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
(2Sam 2:1-4:12) - 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
(2Sam 5:1-5) - 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
(2Sam 5:6-10) - 5. Daud Meluaskan Kerajaan
(2Sam 5:11-25) - B. Keberhasilan Rohani Daud
(2Sam 6:1-7:29) - 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
(2Sam 6:1-23) - 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
(2Sam 7:1-3) - 3. Perjanjian Allah dengan Daud
(2Sam 7:4-17) - 4. Tanggapan Daud
(2Sam 7:18-29) - C. Keberhasilan Militer Daud
(2Sam 8:1-10:19) - 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
dan Edom (2Sam 8:1-12) - 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
(2Sam 8:13-9:13) - 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
(2Sam 10:1-19) - II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
(2Sam 11:1-12:14) - A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
(2Sam 11:1-5) - B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
(2Sam 11:6-27) - C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
(2Sam 12:1-14) - III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
(2Sam 12:15-20:26) - A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
(2Sam 12:15-15:6) - 1. Kematian Anak Perzinaannya
(2Sam 12:15-25) - 2. Kesetiaan Yoab
(2Sam 12:26-31) - 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
(2Sam 13:1-20) - 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
(2Sam 13:21-36) - 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
(2Sam 13:37-15:6) - B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
(2Sam 15:7-20:26) - 1. Pemberontakan Absalom
(2Sam 15:7-12) - 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
(2Sam 15:13-16:14) - 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
(2Sam 16:15-17:29) - 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
(2Sam 18:1-32) - 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
(2Sam 18:33-19:8) - 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
(2Sam 19:9-43) - 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
(2Sam 20:1-26) - IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
(2Sam 21:1-24:25) - A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
(2Sam 21:1-14) - B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
(2Sam 21:15-22) - C. Mazmur Pujian Daud
(2Sam 22:1-51) - D. Kata-Kata Terakhir Daud
(2Sam 23:1-7) - E. Orang-Orang Perkasa Daud
(2Sam 23:8-39) - F. Sensus Daud dan Tulah Allah
(2Sam 24:1-17) - G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
(2Sam 24:18-25)
Matthew Henry: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab)
Kitab ini berkisah tentang riwayat pemerintahan raja Daud. Di dalam kitab sebelumnya, kita telah membaca mengenai ditetapkannya Daud untuk memerint...
- Kitab ini berkisah tentang riwayat pemerintahan raja Daud. Di dalam kitab sebelumnya, kita telah membaca mengenai ditetapkannya Daud untuk memerintah atas Israel serta pergumulan-pergumulannya dengan Saul, yang pada akhirnya berakhir dengan kematian orang yang menindasnya. Kitab ini diawali dengan naiknya Daud ke atas takhta, kemudian sepenuhnya diisi oleh perkara-perkara pemerintahannya selama empat puluh tahun berkuasa. Itulah sebabnya kitab ini di dalam Alkitab Septuaginta diberi judul Kitab Ketiga dari Raja-raja. Di dalamnya tertulis rupa-rupa kemenangan dan permasalahan Daud.
- I. Kemenangan-kemenangan Daud atas kaum keluarga Saul (ps. 1-4), atas orang Yebus dan orang Filistin (ps. 5), pada saat pengangkutan tabut Allah (ps. 6-7), dan atas bangsa-bangsa sekeliling yang menentang dirinya (ps. 8-10). Sampai sejauh ini, jalannya riwayat Daud selaras dengan apa yang kita harapkan dari pribadinya dan dengan pilihan yang telah dijatuhkan atasnya. Akan tetapi, Daud mempunyai sisi gelapnya sendiri.
- II. Kita mendapati berbagai permasalahan yang dihadapi Daud, rupa-rupa penyebabnya, dan dosanya di dalam perkara Uria (ps. 11-12). Kemudian permasalahan-permasalahan itu sendiri yang muncul akibat dosa Amnon (ps. 13), pemberontakan Absalom (ps. 14-19), dan pemberontakan Seba (ps. 20), serta penyakit sampar di Israel akibat Daud menghitung jumlah rakyat (ps. 24), di samping kelaparan yang menimpa orang Gibeon (ps. 21). Kita mendapati nyanyian Daud (ps. 22), dan perkataan terakhirnya serta pahlawan-pahlawan yang mengiringinya (ps. 23). Ada banyak hal di dalam riwayat Daud yang sangat berguna untuk memberi kita pelajaran. Akan tetapi, mengenai sang pahlawan yang menjadi tokoh utama dalam sejarah itu, meskipun dalam berbagai peristiwa ia di sini terlihat sangat hebat, dan sangat baik hati, dan sungguh-sungguh menjadi kesayangan sorga, harus diakui bahwa kehormatannya bersinar lebih terang di dalam mazmur-mazmur gubahannya daripada di dalam riwayat dirinya.
Ende: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) SJEMUEL
PENDAHULUAN
Kedua kitab Sjemuel mula2 hanjalah satu karja besar, jang malahan dilandjutkan
dalan I Radja2. Kesatuan ini njatalah baik dari isi...
SJEMUEL
PENDAHULUAN
Kedua kitab Sjemuel mula2 hanjalah satu karja besar, jang malahan dilandjutkan dalan I Radja2. Kesatuan ini njatalah baik dari isi maupun gaja-bahasanja, meskipun pelbagai bagiannja mempunjai tjoraknja sendiri. Tradisi Hibrani kuno djuga selalu memandangnja sebagai suatu kesatuan. Didalam terdjemahan Junani (k.l. th. 250 sebelum Mas.) kitab tadi dibagi djadi dua bagian jang hampir sama tebalnja, dan agaknja melulu karena alasan2 praktis. Baru dalam abad ke-15 Mas. pembagian itu dimasukkan kedalam naskah Hibrani.
Tambahan pula terdjemahan Junani mempertalikan erat2 kitab Sjemuel itu dengan kedua Radja2. Keseluruhannja dinamakan: "Kitab2 keradjaan2" atau "pemerintahan2", dan di-bagi2" djadi empat djilid tersendiri. Ini diikuti oleh terdjemahan Latin (Vulgata), meskipun Hironimus sendiri mengenal nama Hibraninja dan memakainja sebagai djudul kedua. Tetapi nama "keradjaan2" diubahnja djadi nama jang lebih tepat, jakni Radja2. Hingga sekarang tradisi ini masih diikuti, sehingga kitab2 itu dikutip sebagai: I dan II Radja2 (=I dan II Sjemuel, menurut tradisi Hibrani) dan III dan IV Radja2 (=I dan II Radja 2 menurut kebiasaan umum Hibrani. Terdjemahan2 modern pada umumnja mengikuti kebiasaan Hibrani, hal mana diikuti pula dalam terdjemahan ini.
Nama "kitab2 Sjemuel" ini lebih menurut tradisi daripada tepat. Betul, beberapa lama adalah pendapat Jahudi, jang berdasarkan salah tafsir dari I Twr. 29,29, bahwasanja Sjemuel mendjadi pengarangnja. Tetapi hal ini tidak dapat diterima bagi suatu kitab, jang untuk sebagian besar mentjeritakan kedjadian2 jang terdjadi lama sesudah Sjemuel meninggal. Sjemuelpun bukan tokoh terpenting didalam kitab ini, sehingga kitab tadi boleh diberi namanja, sebagaimana halnja dengan kitab Josjua. Dawud djauh lebih penting didalam kitab ini. Boleh djadi nama Sjemuel dipakai, karena nama Daud sudah dibubuhkan selaku pengarang pada kitab Masmur, sedangkan nama Sjaul, radja jang sudah ditolak itu, tidak dapat digunakan untuk djudul bagi sebuah kitab jang sutji.
Tjeritera kitab Sjemuel muat laporan fragmentaris mengenai periodos, jang berlangsung dari djaman para Hakim -- Sjemuel sendiri diutarakan sebagai jang terachir dari para Hakim, -- sampai dengan achir hidup Dawud, jang kematiannja baru ditjeriterakan dalam I Radja2 (1-2). Kemarian Dawud serta penggantiannja oleh Sulaiman djatuh kira2 dalam tahun 970 seb. Mas. Berdasarkan keterangan2 dari kitab itu sendiri, maka lahirnja Sjemuel pada awal kitab itu, pada masa keimaman 'Eli, djatuh kira2 dalam th. 1070 seb Mas. Dengan demikian kitab Sjemuel melingkupi l.k. satu abad dari sedjarah Israil.
Sedjarah politik dalam abad, jang merupakan latarbelakang kitab Sjemuel itu, agak katjau, namun amat penting djuga bagi perkembangan umat Allah. Daripada kekatjauan besar didjaman para Hakim, waktu suku2 Israil berpidjak tetap ditanah Kanaan masing2 suku berdiri sendiri dengan tiada kesatuan sedikitpun, selain keasatuan keigaman, berkembanglah didjaman jang baru itu suatu negara kesatuan dibawah pimpinan seorang radja. Perubahan susunan pemerintahan ini, jang dari segi kenegaraan merupakan suatu kemadjuan jang njata, terdjadi karena pengaruh pelbagai faktor dari luar. Faktor jang terutama ialah antjaman dahsjat dari pihak orang2 Felesjet, jang malaham membahayakan hidup Israil. Adapun orang-2 Felesjet itu suatu bangsa jang berasal dari Asia Depan. Setelah beberapa kali gagal usahanja untuk menetap dinegeri Mesir, bangsa itu berhasil berpidjak tetap dipantai Palestina, (nama Palestina berasal dari nama orang2 "Felesjet") dimana mereka mendirikan sedjumlah kota kerajaan jang tjukup kuat. Dari Pantai mereka masuk kepedalaman, dimana tak dapat tidak mereka berbentrok dengan suku2 Israil, jang baru menduduki tanah itu, dan itupun belum seluruhnja. Dengan banjak susah pajah suku2 jang masih primitif itu dapat bertahan terhadap orang2 Felesjet jang gagah perkasa dan diorganisir dengan baik itu. Kitab Sjemuel mulai dengan masa perang mati2an itu sedang hebat2nja. Orang2 Felesjet sudah djauh masuknja dan sudah menduduki sebagian besar dari tanah itu dan menaklukkan penduduknja. Terhadap bahaja itu suku Israil membutuhkan persatuan jang kokoh dibawah pimpinan pemerintahan pusat. Dimasa itu pula bangsa2 tetangga Israil jaitu Edom, Moab dan Aram mendirikikan keradjaan2 nasional dan mendapat kekuatan jang tak terkenal hingga itu dari organisasi pemerintahan jang baru. Tidak mengherankan, kalau Israil dipengaruhi djuga oleh tjontoh2 itu (I Sjem.8,5.19.20), meskipun kejakinan keigamannja ikut menentukan susunan keradjaan itu. Israilpun mengorganisir negerinja djadi suatu keradjaan.
Gagasan jang sungguh baru itu diwujudkan setjara lambat-laun, kendati djalannja tjukup tjepat djuga. Dan itupun tidak berdjalan tanpa oposisi, lebih-lebih dari kalangan2 keigaman, jang berdasarkan pendapat keigaman mereka, sukar menerima keradjaan itu. Langkah pertama diambil karena tekanan dari pihak orang2 'Amon, jang memusuhi mereka. Sebagaimana dahulu halnja dengan para Hakim, demikianpun sekarang seorang petani muda dihinggapi langsung oleh roh Allah, untuk menjelamatkan bangsanja. Kalau dulu para Hakim setelah memperoleh kemenangan, segera kembali lagi kepekerdjaannja, dan persatuan sementara dari suku lenjap lagi, maka kali ini Sjaul diproklamir sebagai radja setjara definitif oleh Rakjat, bahkan dengan persetudjuan pihak oposisi, jang diwakili oleh Sjemuel dan jang tidak dapat mentjegah perkembangan itu lagi.
Usaha jang pertama itu menemui kegagalan. Sungguhpun Sjaul berhasil memukul mundur orang2 Felesjet beberapa waktu lamanja dan memperoleh kemenangan2 jang gemilang dalam perang-tanding jang perwira dan dalam pertempuran2 umum, namun ia se-kali2 tidak berhasil mematahkan kekuasaan mereka atau sedikit2nja membatasinja. Lagi pula oposisi dari kalangan2 keigaman bertambah kuat. Achirnja didalam pertempuran jang hebat dipegunungan Gilboa' Israil menderita kekalahan dan Sjaul serta putera2-nja menemui adjalnja. Keadaan politik Israil pada achir pemerintahan Sjaul tidak banjak bedanja dengan keadaan waktu ia mulai tampil kemuka (I Sjem.31).
Namun demikian, Israil tidak mau melepaskan lagi gagasan keradjaan. Suku2 di Utara memaklumkan Isjabaal, putera Sjaul, mendjadi radja, sedangkan Juda menerima seorang pemimpin gerombolan jang populer, jaitu Dawud, sebagai radjanja. (II Sjem. 2,1-10) Kedua keradjaan itu bermusuhan. Tetapi setelah Isjabaal dilikwidir, Dawud berhasil mendapat pengakuan dari semua suku. Persatuan dibawah satu radja dipulihkan. Tetapi tetapla monarchi-rangkap, dan antar ke-dua2nja tiada ikatan dalam jang sesungguhnja.
Kali ini keradjaan berhasil. Dawud tampak sebagai orang jang saleh, sehingga ia berhasil merebut hati pihak oposisi dari kalangan keigaman, untuk menerima kenjataan itu. Ia adalah seorang politikus jang tjerdik, jang tahu membatasi persaingan antar-suku. Ia membuat ibu-kota politik jang baru di Jerusjalem, jang djuga dijadikannja pusat keigamaan jang terpenting; hal mana sudah semestinjalah didalam suasana, dimana negara dan agama dipertalikan dengan amat eratnja. Kantong2 terachir penduduk aseli Kena'an, jang sedikit banjak berdiri sendiri2, diasimilasikan dengan bangsa Israil oleh Dawud. Dengan membentuk angkatan perang jang tetap, jang dapat digunakan sebagai inti didalam mobilisasi umum, Dawud melengkapi keradjaannja dengan alat pertahanan jang kuat, jang disegani pula diluarnegeri. A.l. berkat alat pertahanan jang kuat itu Dawud mentjatat hasil2 jang gemilang dalam politik luarnegerinja. Orang2 Felesjet ditundukkan secara definitif dan sebagian dari wilajah diduduki Dawud, sehingga peranan mereka digantikan samasekali oleh orang2 bani Israil. Sedjumlah negeri tetangga ditaklukkannja dan wilajahnja sendiri sangat diperluas karenanja, sehingga keradjaannja tidak hanja luas, tetapi djuga dikelilingi dengan serentetan negeri2 taklukan, jang melindungi wilajah keradjaannja sendiri. Dibawah pimpinan Dawud Israil mendjadi keradjaan nasional, jang djuga termasjhur didunia internasional. sungguh suatu masa kedjajaan, jang tidak pernah ditjapai lagi sesudah itu. Perkembangan dimungkinkan pula, karena negara2 besar pada waktu itu tidak dapat mengembangkan kekuasaannja. Asjur baru sadja muntjul dan belum merentjanakan perebutan kekuasaan dinegeri2 jang djauh. Mesir terlalu lemah dedalam dan terlalu terbagi, untuk dapat menuntuk hak-haknja jang kuno atas Palestina. Demikianlah Israil karena kearifan Dawud dan karena keadaan2 politik jang menguntungkan, mendjadi keradjaan jang kuat.
Tetapi mendjelang achir hidup Dawud, mulai kelihatanlah kelemahan2nja kedalam. Tjatjat jang terbesar terletak dalam persaingan antara Juda, suku dari Dawud, dan suku2 lainja. Dawud tidak pernah membuat kedua bagian keradjaan mendjadi suatu kesatuan jang kokoh. Keradjaannja tetap berbentuk monarchi rangkap. Kesatuannja hanja bersandar pada diri radja, dan oleh karena itu sangat bergantung dari ketjakapan dan populernja orang jang mendjadi radja. Dan kepopuleran Dawud diutara mengalami kemunduran dimasa pemerintahannja. Pemberontakan Absjalom mendapat pengikut2nja terutama dari suku2 diluar Juda (II Sjem.15), sedang Dawud hanja didukung oleh suku Juda dan daerah-daerah Transjordania (II Sjem. 17). Betul, Dawud berhasil menindas pemberontakan Absjalom serta kelandjutannja dalam pemberontakan seorang-orang dari suku Binjamin, tetapi api itu tidak pernah padam lagi. Sesudah kematian Sulaiman kesatuan Israil petjah setjara definitif, dan mendjadi dua keradjaan jang berdiri sendiri dan sering bermusuhan, tetapi benihnja sudah terdapat dalam masa kegemilangan Dawud (II Sjem.20,1; I Rdj. 12,16).
Latar belakang sedjarah ini lebih tersirat daripada tersurat dalam kitab Sjemuel. Kitab ini tidak begitu memperhatikan hal-ihwal keradjaan, melainkan perbuatan2 orang2 tertentu. Betul, tokoh2 itu memainkan peranan politik jang menentukan, namun lebih dilihat sebagai oknum daripada sebagai tokoh2 kenegaraan. Ada tiga tokoh, jang minta seluruh perhatian dan bahan2 tjeritera dikumpulkan sekitar ketiga tokoh itu, jaitu Sjemuel, Sjaul dan Dawud. Tetapi djelaslah, bahwa Dawud merupakan tokoh jang utama, sedang Sjemuel dan Sjaul dipakai sebagai persiapan dan pendahuluan, dan chususnja Sjaul djuga sebagai kontras terhadap tokoh jang utama. Djelas pula, bahwa kitab ini terbagi atas tiga rangkaian tjerita2 disekitar ketiga tokoh ini; dibubuhi pula dengan tambahan2 mengenai tokoh utama jang menghentikan djalannja tjerita, sampai itu disambung lagi dalam kitab I Radja2.
Bagian pertama (I Sjem 1-7) menjadjikan beberapa keterangan tentang diri Sjemuel. Sebagai akibat dari doa jang dikabulkan, ia dilahirkan dari wanita jang mandul dimasa imam-agung 'Eli. Akan tanda sjukur, maka kanak2 itu dibaktikan kepada ibadah Jahwe dikuilNja di Sjilo, dimana terdapat peti perdjandjian. Disana ia mendapat panggilan sebagai nabi dan memaklumkan kebiasaan keturunan 'Eli, jang anak-anaknja melanggar peraturan2 Jahwe. Hukuman itu dilaksanakan didalam perang dengan orang2 Felesjet. Orang2 Felesjet mengalahkan Israil,d an merampas peti perdjandjian dan menewaskan kedua anak 'Eli. 'Eli sendiri mati mendadak karena ketjelakaan. Kemudian hal-ihwal peti perdjandjian di-tengah2 orang2 Felesjet ditjeritakan. Karena malapetaka, jang rupa2nja ditimpakan atas diri mereka karena peti perdjandjian itu, terpaksalah orang2 Felesjet mengembalikannja ketanahnja jang aseli, jaitu Israil. Jahwe senantiasa nampak lebih kuat daripada dewa2 Felesjet. Achirnja peti perdjandjian itu sampai ke Kirjat-je'arim, kerena Silo agaknja sudah dihantjurkan. Baru kemudian (II Sjem.6) kisah mengenai peti perdjandjian itu dilandjutkan. Bagian pertama ditutup dengan ichtisar tentang kegiatan Sjemuel.
Bagian kedua (ISjem 8-15) dipusatkan pada tokoh Sjaul. Pada achir hidupnja Sjemuel dengan berat hati meluluskan tuntunan rakjat untuk seorang radja. Dengan diam2 ia mengurapi seorang anak petani, jaitu Sjaul, djadi radja Israil jang akan datang. Sjaul bertindak tegas lawan orang2 'Amon. Sesudah itu ia diakui dengan resmi oelh seluruh rakjat sebagai radja jang umum. Sjemuel mengundurkan diri. Dengan hasil jang gemilang Sjaul dengan putera mahkotanja, Jonatan, memerangi orang2 Felesjet. Tetapi Sjaul berlaku kurang setimbang, dan kadang2 terlalu tegas. Berhubung dengan tindakannja terhadap orang2 'Amalek serta radjanja dan ke-sewenang2annja, maka ia berbentrok dengan Sjemuel, bahkan dengan Jahwe sendiri. Ia ditolak sebagai radja.
Bagian ketiga (I Sjem. 16 - II Sjem.1) menjadjikan serentetan tjerita tentang muntjulnja Dawud dan binasanja Sjaul. Dengan diam2 Dawud diurapi Sjemuel djadi radja jang akan menggantikan Sjaul. Dawud bekerdja pada Saul sebagai biduan, tetapi djuga tampil sebagai pemimpin pertempuran jang tjakap dan pedjuang jang berani. Mula2 ia diperlakukan baik2 oleh Sjaul.Tetapi hasil2nja jang gemilang dalam pertempuran dan bertambah populernja menimbulkan tjemburu dan tjuriga pada Sjaul, jang lalu memandangnja sebagai saingan berat bagi tachtanja. Beberapa kali ia, setjara lansung atau tak langsung, mentjoba melenjapkan Dawud, sementara ia sendiri dihinggapi kemurungan, jang makin lama makin mendjadi penjakit. Pertjobaan2nja tidak berhasil. Achirnja Dawud terpaksa melarikan diri, dengan bantuan sahabat karibnja, putera-mahkota Jonatan sendiri. Dawud lolos kegurun, dimana ia mengembara sebagai pemimpin gerombolan. Tetapi disanapun ia di-tjari2 djuga oleh Sjaul, kendati Dawud menundjukkan djuga, bahwa ia tahu menghormati orang urapan Jahwe, dan tidak mau menewaskannja. Terpaksa Dawud menggabungkan diri dengan musuh kawakan Israil, jakni orang2 Felesjet. Tetapi dengan ketjerdikannja jang luarbiasa Dawud pandai bersiasat, untuk tidak melakukan sesuatu jang merugikan kaum sebangsanja dan tidak menguntungkan bagi orang2 Felesjet. Waktu peperangan berketjamuk lagi antara orang2 Felesjet dengan Israil, tjuriga pemimpin2 Felesjet menghalangi, Dawud menepati kewadjibannja sebagai sekutu untuk bertempur bersama2 dengan radja Felesjet lawan bangsanja sendiri. Ketika Dawud berada ditempat lain, terdjadilah pertempuran hebat digunung Gilboa', dan Israil menderita kekalahan. Jonatan dan putera2 Sjaul lainnja gugur, sedang radja membunuh diri. Hukuman atas Sjaul sudah terlaksana dan djalan ketachta terbuka bagi Dawud.
Bagian jang keempat dan terachir (II Sjem.2-20) se-mata2 mengenai Dawud dan keluarganja. Dawud jang sudah popuker dimasa penerintahan Sjauld an mempunjai banjak pengikut di Juda, diakui sebagai radja oleh suku Juda. Ia menetap di Hebron. Berkat kegiatan panglima Abner, maka putera Sjaul mendjadi radja atas bagian terbesar dari Israil. Tetapi kekuatan Isjba'al makin lama makin ter- petjah2 dan pasukannja menderita kekalahan jang hebat di Gibe'on. Karena perselisihan dengan Abner maka kedudukannja sangat terdjepit. Abner mengadakan perundingan dengan Dawud dan mendapat dukungan dari hampir seluruh wilajah Isjba'al. Abner dibunuh oleh Joab, panglima dari Dawud, dengan alasan jang tjurang. Alasannja ialah bela darah, karena Abner telah menewaskan seorang saudara Joab didalam pertempuran. Hampir pada waktu jang sama Isja'baal dibunuh dengan tjara jang kotor. Sedjenak kedudukan Dawud terantjam. Tetapi dengan mendjauhkan diri dengan terang2an dari kedua pembunuhan itu, ia berhasil mendapat dukungan terus dari pengikut2nja dikalangan suku2 Israil. Disanapun ia diakui sebagai radja.
Dawud merebut Jerusjalem dari tangan penduduk aseli dan memindahkan kedudukannja kesana. Peti perdjandjian dipindahkan ke ibukota jang baru. Hal ini mendatangkan berkah Jahwe kepadaNja dalam bentuk nubuat jang mulia oelh Natan, nabi Dawud, tentang abadinja keturunannja. Selintas-pintas lalu diutarakan ekspedisi2 Dawud. Hasilnja ialah diusirnja orang2 Flesjet dan perluasan wilajahnja. Beberapa bangsa tetangga ditaklukkan.
Pasal2 terachir dari bagian keempat ini muat kisah jang pandjang-lebar tentang drama jang terdjadi didalam keluarga Dawud. Kebesaran djiwanja dilukiskan dengan beberapa tjontoh. Tetapi sebaliknja, didalam rangka perang dengan orang2 'Amon, dikisahkan djuga, bagaimana Dawud berdjinah dengan isteri dari salah seorang perwiranja jang setiawan, jaitu Uria. Untuk menjembunjikan djinahnja dan untuk tetap memiliki Batsjeba', maka dengan tjara jang litjik ia menjuruh lenjapkan orang jang mendjadi perintang bagi pelampiasan hawa-nafsunja. Teguran2 nabi Natan menginsjafkan Dawud, sehingga ia bertobat dan bersedia menerima hukuman apapun dari tangan Jahwe. Batsjeba' kemudian melahirkan baginja Sulaiman, jang akan menggantikan dia sebagai radja.
Pelaksanaan hukuman itu terdjadi didalam keluargnja sendiri. Putera sulungnja, Amnon, memperkosa adik tirinja, Tamar. Sikap Dawud agak lemah terhadap kedjahatan ini. Absjalom, puteranja jang lain, membalas dendam sendiri atas adik kandungnja. Amnon dibunuh olehnja. Sesudah itu Absjalom melarikan diri terhadap murka bapaknja. Tetapi beberapa waktu kemudia radja Dawud, atas desakan panglima Joap, mengidjinkan Absalom kembali ke Jerusalem, meskipun ia tidak segera dimaafkan olehnja. Sekali lagi Joab bertjampur tangan. Meskipun alasan2 Joab dalam perkara ini tidak begitu djelas, namun ia berhasil memperdamaikan radja dengan puteranja.
Adapun Absalom mulai bersiasat. Teranglah ia berusaha merebut tachta kerajan. Dawud sgaknja kurang awas. Achirnja Absalom mempermaklumkan dirinja sebagai radja di Hebron, ibukota lama Dawud. Perebutan kekuasaan ini berhasil, karena pemerintahan Dawud agaknja diterima dengan tiada sukahati oleh suku2 diluar Juda, sehingga Absjalom mendapat dukungan kuat dari mereka. Dawud terpaksa lari dari Jerusjalem, hal mana ditjeritakan dengan pandjang lebar. Absjalom menduduki ibukota. Karena siasat salah seorang sahabat Dawud, pengedjaran ditunda, sehingga Dawud mendapat kesmepatan untuk mengerahkan pasukan jang besar didaerah Transjordania. Didalam pertempuran berikutnja Absajlom dan pengikut2nja menderita kekalahan. Absjalom sendiri dibunuh oleh Joab, ketika ia melarikan diri. Dukatjita Dawud waktu menerima kabar itu mengharukan, tetapi tidak pada tempatnja menurut Joab. Kembalinja Dawud ke Jerusjalem ditjeritakan sedjadjar dengan larinja dari sana. Karena pertikaian antara suku Juda dengan suku2 lainnja, maka pemberontakan berketjamuk lagi sedjenak. Joab, jang karena membunuh Absjalom kena murka radja, berhasil menindas pemberontakan itu, tetapi menggunakan kesempatan itu djuga untuk melenjapkan bekas-panglima dari Absjalom, jang ditundjuk Dawud untuk menggantikan Joab sendiri, dan untuk memaksakan dirinja kepada Dawud.
Pasal2 terachir (II Sjem. 21-24) terdiri atas beberapa tambahan, jang mengenai riwajat hidup Dawud, jang tidak mendapat tempatnja dalam kitab itu sendiri dan mungkin berasal dari sumber lain. Ditjeritakan bagaimana keturunan Sjaul ditumpas, hal mana dipandang hukuman atas ingkar sumpah Sjaul. Berikutlah ichtisar tentang pertempuran2 dengan kaum Felesjet dan dua sadjak jang ditaruh dalam mulut Dawud. Kemudian disusul dengan serentetan perbuatan2 kepahlawanan dari anggota2 pasukan pilihan Dawud dengan daftar nama pasukan pilihan itu. Achirnja suatu kisah tentang tjatjah-djiwa, jang diadakah Dawud tapi dihukum dengan wabah sampar. Sebuah mesbah didirikan oleh radja sebagai tanda sjukur atas berhentinja malapetaka itu, jaitu ditempat jang kemudian didirikan Bait Allah.
Namun kesemuanja itu didalam kitab Sjemuel tidak merupakan tjerita jang harmonis djalannja dan baik susunannja. Lebih tepat dikatakan suatu kumpulan tjerita2 jang tjoraknja berlainan dan berasal dari pelbagai sumber. Kitab Sjemuel tidak merupakan keseluruhan jang bulat, melainkan suatu kumpulan tjeritapendek2. Terutama dalam kitab jang pertama tjerita2 ini bertjorak sangat populer dan mirip dongengan rakjat. Beberapa dari antaranja menundjukkan pelbagai tradisi, jang sebagian bertentangan satu sama lain. Maka itu didalam kitab Sjemuel terdapat tidak sedikit tjerita jang sukar untuk diselaraskan, ataupun tjerita- rangkap tentang kedjadian jang satu dan sama djua, jang disampaikan dalam pelbagai bentuk dan oleh karenanja ditjeritakan dua kali. Si penghimpun sering mengambil tjerita2 tanpa banjak perubahan. Terdjemahan kami, entah dalam petundjuk2 ditepi halaman entah didalam tjatatan2 dibawah, kadang2 menundjukkan ketidak-selarasan itu, tetapi tidak semuanja disebutkan. Kisah pandjang tentang keluarga Dawud didalam kitab jang kedua merupakan kesatuan jang lebih besar, dan sudah barang tentu ditulis oleh orang, jang menjaksikan sendiri peristiwa2 itu. Si penghimpun tjerita2 dalam kitab Sjemuel hanja disana-sini sadja mentjoba selaraskan tjerita2 itu, dan djuga disana-sini sadja mengemukakan gagasan2nja sendiri serta tafsiran dari peristiwa2 itu dan mengolah sedikit-banjak bahan2 itu menurut pandangannja sendiri.
Kalau orang mengindahkan tjorak chas kitab ini, dengan sendirinja akan timbul pertanjaan mengenai kebenaran historisnja. singkatnja dapat dikatakan begini. Kebenaran historisnja pada umumnja dan dalam garis besarnja harus diterima, mengingat sangat kunonja bahan2 itu. Sebaliknja tjorak populer dari banjak tjeritanja itu adalah sedemikian rupa, hingga orang tidak dapat memperoleh kepastian sampai hal jang ketjil2, karena kesemuanja itu lebih dipakai sebagai hiasan dan pengungkapan daripada sebagai laporan saksama dari kedjadian2 jang njata, jang ditjeritakan dan lagi pengetahuan jang tepat tentang tokoh2, jang tampil kedepan. Tetapi mengenai hal jang ketjil2 tersendiri tidak dapat diperoleh kepastian jang besar. Itu tergantung dari tjorak chas tjerita2 itu sendiri.
Mengenai pertanjaan, bilamana kitab itu disusun, harus diberi djawaban jang agak berbelit. Sebab sebagaimana halnja dengan banjak kitab Perdjandjian Lama, kitab Sjemuelpun tidak terdjadi sekali djadi. Dapat dan harus diterima, bahwa kitab ini menurut keadaannja sekarang, telah terdjadi dari sedjumlah tjerita2 tersendiri, jang sudah dikumpulkan dalam kumpulan2 ketjil dan sudah tertulis pula. Daripadanjalah achirnja kitab jang sekarang ini disusun. Kadang2 sukarlah menentukan, bagian2 mana sudah ada sebagai kumpulan tersendiri; tetapi bahwasanja kumpulan2 itu ada sukarlah disangsikan. Lebih sukar lagi menentukan, bilamana kumpulan2 tjerita itu mendapat bentuk tertulisnja jang pertama; tetapi sudah teranglah, bahwa beberapa dari antaranya dari djaman kuno dan ditulis tak beberapa lama sesudah terdjadinja peristiwa2 itu sendiri. Dengan lebih saksama dapatlah ditetapkan, bila kitab ini mendapat bentuknja jang sekarang, lepas dari beberapa tambahan ketjil jang disisipkan sesudah kitab ini seluruhnja ada. Menurut pendapat umum para ahli, kitab ini sudah pasti disusun sebelum dynasti Dawud lenjap setjara definitif tahun 587 seb. Mas., karena penjusun kitab ini tidak mengetahui sedikitpun tentang kedjadian itu. Sebaliknja, kitab ini tentulah disusun sesudah perpisahan antara Juda dengan suku2 lainnja, kerena perpisahan itu ber-ulang2 diandaikan. Djadi kitab ini sebagai keseluruhan disusun sesudah perpisahan jang terdjadi pada kematian Sulaiman dalam tahun 931 seb. Mas. Karena didalam kitab ini, lebih2 didalam fasal2 jang ditambahkan oleh si penghimpun sendiri, terdjalin gagasan2 jang menundjukkan pembaharuan agama oleh Josjijahu dan kalangan2 dari kitab 'Ulangtutur, tentulah kitab ini disusun tak berapa lama sebelum pembuangan, djadi sekitar 580 seb.Mas.
Nama para pengarang dari tiap2 bagian maupun dari keseluruhan tidak dapat disebutkan dengan kepastian. Dan melihat terdjadinja kitab ini, maka lebih tepatlah orang berbitjara tentang penghimpun daripada pengarang kitab ini. Mana jang terdjadi bagian pribadi si penghimpun jang terachir, sukarlah ditentukan lebih landjut.
Tjorak keigaman kitab itu djelas. Kitab ini menjadjikan sedjarah bukannja demi untuk sedjarah, tetapi dari sudut keigamaan dan dengan maksud keigamaan, dan lebih memberikan tafsiran tentang sedjarah daripada laporan terperintji dari peristiwa2 politik. Gagasan pokok keigamaan jang mendjadi dasar karja itu seluruhnja ialah terpilihnja Israil. Israil adalah umat Allah, jang karena perdjadjian dengan Jahwe dipilih untuk merupakan keradjaanNja didunia. Kitab ini memberikan suatu kesan dari hal-ihwal keradjaan itu serta kesulitan2nja, hingga keradjaan itu mendapatkan perwudjudannja sementara didalam keradjaan Dawud. Pilihan ini dengan sjarat2nja serta tuntutan2nja dikonkretisir dalam tokoh2 tertentu. Nasib rakjat dan manusia bergantung dari tuntutan2nja. Semua tokoh penting dalam kitab ini dipandang dari sudut itu. 'Eli dan keturunannja adalah imam pilihan Jahwe. Tetapi karena ketidaksetiaan keturunannja akan perintah2 Allah, mereka disingkirkan dan dihukum. Akan gantinja dipilihlah imam-agung lain jang "setiawan". Sjemuel dilahirkan setjara adjaib dan dipilih langsung oleh Jahwe sendiri serta dipanggil mendjadi nabiNja dan pemimpin umatNja. Tetapi anak2 Sjemuel pun tidak setia djuga, sehingga pilihan itu tidak dilandjutkan dalam diri mereka. Sjaul dipanggil dimasa jang amat sulit, untuk mewujudkan keradjaan Jahwe didalam bentuk jang baru, jaitu bentuk keradjaan. Ia adalah radja pilihan, tetapi bukan radja jang berdiri sendiri, jang dapat menentukan sendiri apa jang hendak dilakukannja. Sebaliknja ia hanja mendjadi wakil dari radja Israil jang sesungguhnja, jaitu Jahwe. Sjaul tidak tetap setia. Ia mengutamakan kehendak rakjat diatas kehendak Jahwe, se-akan2 ia radja dan atas kerelaan rakjat, bukannja atas kerelaan Jahwe. Dari sebab itu ia disingkirkan dan Jahwe mentjari penggantinja, jang akan tetap setia kepada kedudukannja sebagai radja thokratis. Dalam diri radja Dawud terwudjud pula keradjaan Allah, meskipun dalam bentuk sementara Dawud adalah seorang manusia, jang berdosa berat, tetapi radja itu tidak pernah lupa, bahwa ia hanja wakil dari Jahwe, jang harus mendengarkan suaraNja, untuk sungguh2 mendjadi radja Israil. Karena pengakuan dari pihak Dawud ini, maka sekali lagi pilihan Jahwe mendjadi kenjataan. Keturunan Dawud seluruhnja dipilih untuk mendjadi wakil dari Allah pada umatNja. Pandangan2 djauh jang besar dimasa jang datang dibukakan; pandangan2 itu menudju keperwudjudan jang terachir dan sempurna dari Keradjaan Allah didunia. Seluruh Perdjadjian Baru penuh dengan penghargaan jang dipertalikan pada keturunan Dawud, untuk menundjukkan bagaimana kesemuanja itu terpenuhi dalam Jesus Kristus, Putera Dawud.
Disamping gagasan jang fundamentil dan mendjadi alas kesemuanja itu, kitab Sjemuel ini sungguh amat kaja akan gagasan2 keigamaan jang luhur, jang djuga terdapat ditempat lain didalam Perdjandjian Lama, dalam bentuk ini atau bentuk itu.
Djika orang ingin menilaikan kitab Sjemuel, djuga sebagai orang Kristen, maka haruslah kitab itu dibatja dengan semangat, jang mendjadi sikap hati si pengarang kitab itu, jaitu dengan sikap hati keigamaan. Betul, kitab Sjemuel penuh dengan tjerita2 jang tegang dan kadang2 menggunakan seni-tjerita jang djitu. Tetapi apabila orang berhenti disitu sadja, maka kitab ini tidak dibatja sebagai sebagian dari Kitab Sutji. Kitab ini mempunjai maksud jang lain djuga, jaitu mampu menjampaikan kabar keigamaan, warta bahwa Allah memanggil dan memilih manusia, dan bahwa manusia harus menjesuaikan diri dengan panggilan serta pilihan itu, dengan mendengarkan suara Allah se-setia2nja. Kalau tidak, manusia akan disingkirkan. Hanja kalau dibatja setjara demikian, maka kitab ini adalah Kitab Sutji sesungguhnja dan tidak diturunkan sebagai batjaan hiburan. Dan djika dibatja demikian sebagai Kitab Sutji, dengan hati jang pertjaja dan terbuka bagi Sabda Allah, maka kitab ini mempunjai nilainja jang tetap dan nilai kekristenan. Didalamnja manusia mendapatkan Allah jang berbitjara dan berbuat, jang memilih dan mengemukakan tuntunan2Nja djustru kepada orang2 pilihanNja.
BIS: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) II SAMUEL
PENGANTAR
Buku II Samuel adalah sambungan dari Buku I Samuel. Buku ini memuat
sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yehuda di seb
II SAMUEL
PENGANTAR
Buku II Samuel adalah sambungan dari Buku I Samuel. Buku ini memuat sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yehuda di sebelah selatan Palestina (pasal 1-4 2Sam 1:1-4:12), kemudian atas seluruh negeri, termasuk Israel di sebelah utara (pasal 5-24 2Sam 5:1-24:25). Dalam buku ini diceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud berusaha memperluas dan mengukuhkan kedudukannya. Ia harus berperang melawan musuh-musuhnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Daud digambarkan sebagai orang yang sangat beriman, taat dan setia kepada Allah, juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya. Tetapi ia digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan yang tidak segera melakukan dosa-dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginannya dan cita-citanya. Tetapi ketika ia dihadapkan kepada dosa-dosanya oleh Natan, nabi Allah, Daud mengakui dosa-dosanya itu dan dengan rela menerima hukuman dari Allah.
Hidup dan prestasi Daud sangat dikagumi oleh rakyat Israel. Di zaman-zaman kemudian, bilamana ada musibah nasional, dan rakyat merindukan seorang raja, maka yang diinginkan ialah seorang "putra Daud". Artinya, seorang keturunan Daud yang akan bertindak seperti dia.
Isi
- Pemerintahan Daud atas Yehuda
2Sam 1:1-4:12 - Pemerintahan Daud atas seluruh Israel
2Sam 5:1-24:25 - a. Tahun-tahun pertama
2Sam 5:1-10:19 - b. Daud dan Batsyeba
2Sam 11:1-12:25 - c. Musibah dan kesulitan-kesulitan
2Sam 12:26-20:26 - d. Tahun-tahun kemudian
2Sam 21:1-24:25
Ajaran: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Lihat I Samuel 07097.
Pendahuluan
Penulis : Samuel.
Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan
Tujuan
Lihat I Samuel 07097.
Pendahuluan
Penulis : Samuel.
Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan Israel di bawah pemerintahan raja Daud.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Samuel
Pasal 1-10 (2Sam 1:1-10:19).
Kemenangan-kemenangan Raja Daud
Ketika Daud mendengar berita kematian Saul, ia sangat sedih sekali. Kemudian bangsa Yehuda mengakui dia sebagai raja, sedang keluarga Saul mengangkat Isyboset sebagai raja sehingga terjadi perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud, tetapi karena Tuhan berkenan akan Daud maka Daud menang dan menjadi raja atas seluruh Israel (pasal 2Sam 5:1-12). Kemudian, nabi Natan menyampaikan janji Tuhan kepada Daud bahwa Allah menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan yang kekal dan anak Daud akan mendirikan Bait Allah.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Sam 1:11-16. Apakah sebabnya Daud sedih? Dan apakah sebabnya Daud tidak mau melawan Saul?
- Bacalah pasal 2Sam 8:15. Bagaimanakah pemerintahannya Daud?
Pasal 11-20 (2Sam 11:1-20:26).
Kesusahan-kesusahan Raja Daud Daud berbuat dosa yaitu berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria, suami Betsyeba itu, akibatnya nabi Natan menegur Daud dan mulai terjadi kekacauan dalam istana Daud.
Pendalaman
- Apakah tanggapan Daud sebagai raja ketika ia ditegu karena perbuatan dosanya (2Sam 12:9-14)? Dan apakah akibat dosa itu?
- Apakah kesusahan demi kesusahan yang datang dalam keluarg Daud disebabkan dosanya membunuh Uria dan berzinah denga istri Uria?
Pasal 21-24 (2Sam 21:1-24:25).
Keterangan akhir Pasal 21-22; 2Sam 21:1-22:51mengenai nasib anak-anak Saul dan peperangan antara bangsa Filistin dan Israel serta Mazmur karangan Daud. Pasal 23; 2Sam 23:1-39kata-kata terakhir dari Daud dan akhirnya pasal 24; 2Sam 24:1-25tentang gambaran hukum Tuhan terhadap Daud.
II. Kesimpulan/penerapan
- Allah memilih Daud menjadi raja bukan karena ketampanan, ata kegagahannya, tetapi karena ketulusan hatinya kepada Allah.
- Melalui kejatuhan Daud ke dalam dosa, mengajarkan bahwa Allah mengampun dosa orang yang mau bertobat. Tetapi akibat dosa itu sendiri harus teta diterima seseorang yang hidup di dunia ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Mengapa Allah memilih Daud untuk menggantikan Saul?
- Apakah kesan yang saudara dapati dari mempelajari kehidupan Daud?
- Apakah akibat dosa yang Daud perbuat?
Intisari: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) Keluarga Daud
GARIS KETURUNAN DAUDII Samuel seringkali dianggap sebagai Sejarah Kehidupan Daud. Di dalamnya kita baca tentang keberhasilan, kegagala
Keluarga Daud
GARIS KETURUNAN DAUD
II Samuel seringkali dianggap sebagai Sejarah Kehidupan Daud. Di dalamnya kita baca tentang keberhasilan, kegagalan dan dosa-dosa Daud, khususnya mengenai liku-liku dan perjuangan hidup yang harus dialaminya. Namun, terselip dalam kisah ini suatu janji yang kemudian digenapi di dalam Kristus. Daud bukan saja pilihan Allah pada waktu itu; dia menjadi awal garis keluarga yang akan membawa kepada Sang Penebus sendiri.
MUSUH-MUSUH DAUD
Daud mempunyai karunia besar untuk menjadi pemimpin pasukan militer. Dia menarik "orang-orang perkasa" yang kegagahannya menjadi legenda di zaman mereka. Pada saat ia sudah menguasai seluruh bangsa Israel, ia mengkonsolidasikan kerajaannya dengan mengalahkan negara-negara tetangga yang susah dikendalikan dengan melancarkan serangkaian serangan (2Sa 8:1-14; 10:1-9; 11:1; 12:26-31). Tindakan ini melindungi daerah kekuasaannya dari serangan musuh dan memberinya kekuasaan atas daerah yang lebih luas daripada yang pernah ada sebelumnya.
PEMERINTAHAN DAUD
Sekali-sekali kita membaca siapa yang berkuasa dalam pemerintahan Raja Daud (2Sa 8:15-18; 20:23-26). Kemampuan Absalom untuk menimbulkan ketidakpuasan rakyat (2Sa 15:1-6) menunjukkan bahwa Daud bukanlah orang yang dapat memerintah dengan baik. Walaupun Daud dapat mendorong timbulnya kesetiaan yang sungguh-sungguh, tetapi kenyataan bahwa Absalom dapat menimbulkan perang saudara berarti ada kemungkinan bahwa pada waktu raja mulai tua, ia kehilangan kontrol dalam banyak hal. Sensus yang diadakannya dianggap sebagai suatu kekeliruan sebab hal itu boleh jadi dihubungkan dengan rencana kerja paksa (2Sa 24:1-10), sesuatu yang kemudian dieksploitasi secara kejam oleh anaknya, Salomo.
MASALAH RUMAH TANGGA DAUD
Poligami tidak dilarang dalam Perjanjian Lama, tetapi kisah kehidupan rumah tangga Daud menunjukkan kejelekan-kejelekannya. Pada masa itu mempunyai banyak istri dan gundik serta keluarga besar merupakan simbol status. Namun, keluarga semacam itu dapat menimbulkan bahaya. Setiap anak merupakan calon pewaris takhta, dan jika anak itu keras kepala, ia menjadi ancaman bagi sang ayah. Di samping itu, Daud bukanlah orang-tua yang terbaik. Dia gagal mendisiplin anak-anaknya dan sebagai akibatnya ia harus menanggung derita.
Pesan
1. Kesetiaan Daud.o Daud digambarkan sebagai orang yang dilindungi dan dipatuhi oleh pasukannya yang rela mengorbankan jiwa bilamana diperlukan. Dia betul-betul adil dalam mengambil keputusan dan selalu ingin melakukan yang terbaik dalam setiap keadaan. Ia akan menghukum orang bersalah dan memberi anugerah kepada yang berhak menerimanya. Di samping itu, ia dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan mengerti kesedihan mereka. 2Sa 1:11-27; 3:36; 4:9-12; 15:21; 18:3; 23:13-17.
Apa yang dilakukannya terhadap Mefiboset, anak Saul, yang dapat menjadi musuhnya dan yang oleh rezim lain mungkin sudah dibinasakan, mencerminkan kemurahan Allah terhadap kita. 2Sa 9:1-13
o Daud semata-mata percaya kepada Allah dan bergantung kepada-Nya, dan ini merupakan kunci dari semua keberhasilan yang ia peroleh. Daud selalu berdoa dan memohon pimpinan Tuhan. Selain itu, kita juga melihat bahwa ia secara terbuka menaikkan puji-pujian dan menunjukkan sukacitanya di dalam Tuhan tanpa mempedulikan apa yang akan dikatakan orang lain mengenai dirinya. Daud adalah seorang yang penuh terima kasih, yang selalu menyatakan dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dengan bebas sambil bersaksi bahwa dia adalah dia oleh karena anugerah Allah. 2Sa 2:1; 5:19,23-25; 6:14-23; 15:31; 21:1; 22:1-51.
o Daud mau menerima kelemahan-kelemahannya sendiri dengan rendah hati. Bahkan, pada waktu ia bersalah ia segera menyesali kesalahannya dan meluruskan hubungannya dengan Allah, menerima hukuman Allah tanpa mengeluh. 2Sa 12:13, 15-23; 15:25,26; 16:10-12; 24:10,14,24.
2. Kesalahan-kesalahan Daud.
o Kendati ia adil, Daud sering menemukan kesukaran dalam mendisiplin orang lain. Ia membiarkan Yoab secara terang-terangan melakukan pembunuhan. Ia membiarkan perkosaan Amnon terhadap saudara perempuannya, dan ia berlaku lunak terhadap Absalom sampai tampak seperti orang kehilangan akal. 2Sa 3:28,29; 13:21, 23-39; 18:4,5,32,33; 19:1-4.
o Ia menyerah pada godaan, menyalahgunakan wewenangnya seperti apa yang mungkin dilakukan oleh raja kafir pada masa itu. Lebih dari itu, sebagai usaha untuk menutupi perzinahannya dengan Batyeba ia malah menambah dosanya dengan pembunuhan. 2Sa 11:1-27.
o Ia melalaikan kewajibannya dan membiarkan segala sesuatu mengalami kemerosotan, sehingga ia membuka dirinya terhadap kecaman pedas. 2Sa 15:1-4.
Penerapan
1. Allah memberi kemakmuran dan perlindungan
Mereka yang percaya kepada Allah dan mencari kehendak Allah dalam hidup mereka boleh menyerahkan segala masalah mereka kepada-Nya. Ia siap untuk memberi petunjuk dan menjadi tempat berlindung di kala susah dan memimpin umat-Nya "ke tempat yang lebih lapang". Rencana-Nya mungkin memakan waktu lama sebelum menjadi kenyataan, tetapi Ia telah berjanji akan menyertai kita sampai pada akhirnya.
2. Kita semua rawan terhadap pencobaan
Sifat manusia masih sama sejak dulu hingga kini. Setan menggoda kita melalui apa yang kita lihat dan rasakan, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menyerah. Kita harus ingat akan kewajiban kita terhadap Allah dan taat kepada-Nya, daripada menyerah pada keinginan diri sendiri.
3. Bagaimana halnya dengan keluarga kita
Tidak ada gunanya sukses dalam masyarakat jika kehidupan keluarga kita tidak berkenan kepada Allah. Tempat pertama kita membuktikan kasih-Nya adalah di dalam rumah sendiri dan dalam hubungan kekeluargaan. Kasih yang sejati berarti disiplin dan ketaatan. Dengan demikian orang tua adalah ayah dan ibu yang sejati bagi anak-anak mereka, dan anak-anak adalah putra dan putri yang sejati bagi orang tua.
4. Meluruskan hubungan dengan Allah
Pada waktu kita berdosa dan sadar akan kebodohan kita, tidak ada gunanya untuk menutupi jejak kita. Yang harus kita lakukan ialah mengakui kesalahan kita dan memohon pengampunan serta menerima hukuman apa pun yang akan dikirimkan Allah kepada kita. Dalam hal ini perlu juga kita ingat bahwa segala sukses dan kemenangan yang telah kita capai bukan merupakan jaminan untuk tidak dapat gagal di masa yang akan datang. Usia bukanlah jaminan terhadap segala cobaan. Kenyataannya, usia malah dapat membawa godaan-godaan baru.
Tema-tema Kunci
1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.
2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.
3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).
Garis Besar Intisari: 2 Samuel (Pendahuluan Kitab) [1] BERITA BURUK TENTANG SAUL 2Sa 1:1-27
2Sa 1:1-16Anugerah yang tidak diduga-duga
2Sa 1:17-27Kejatuhan si penguasa!
[2] PEMERINTAHAN DAUD ATAS
[1] BERITA BURUK TENTANG SAUL 2Sa 1:1-27
2Sa 1:1-16 | Anugerah yang tidak diduga-duga |
2Sa 1:17-27 | Kejatuhan si penguasa! |
[2] PEMERINTAHAN DAUD ATAS YEHUDA 2Sa 2:1-4:12
2Sa 2:1-7 | Sambutan di Hebron |
2Sa 2:8-32 | Pertempuran yang membawa kepahitan |
2Sa 3:1-39 | Yoab membalas dendam |
2Sa 4:1-12 | Kematian tragis seorang raja yang lemah |
[3] KERAJAAN DIPERSATUKAN 2Sa 5:1-9:13
2Sa 5:1 | -5 Raja atas seluruh Israel |
2Sa 5:6-16 | Daud merebut Yerusalem |
2Sa 5:17-25 | Pembalasan terhadap orang Filistin |
2Sa 6:1-23 | Peti Perjanjian dibawa ke Yerusalem |
2Sa 7:1-29 | Kasih Allah kepada Daud |
2Sa 8:1-14 | Kemenangan di mana-mana |
2Sa 8:15-18 | Sistem pemerintahan Israel |
2Sa 9:1-13 | Kemurahan hati Daud |
[4] KEMENANGAN DAN KEKALAHAN YANG MEMALUKAN 2Sa 10:1-12:31
2Sa 10:1-19 | Pelajaran bagi orang Amon |
2Sa 11:1-27 | Daud kalah atas dirinya sendiri |
2Sa 12:1-31 | Kenyataan bagi seorang raja |
[5] PERANG SAUDARA 2Sa 13:1-20:26
2Sa 13:1-39 | Kebodohan Amnon dan pembalasan Absalom |
2Sa 14:1-15:12 | Permulaan bencana |
2Sa 15:13-16:14 | Daud terpaksa mengungsi |
2Sa 16:15-17:29 | Taktik menunda-nunda |
2Sa 18:1-19:43 | Absalom terbunuh; kekuasaan Daud dipulihkan |
2Sa 20:1-26 | Pemberontakan Seba |
[6] ORANG GIBEON DAN FILISTIN 2Sa 21:1-22
[7] KESAKSIAN DAUD 2Sa 22:1-23:7
2Sa 22:1-51 | Tuhan adalah gunung batuku |
2Sa 23:1-7 | Apa sebenarnya arti pemerintahan |
[8 ]PAHLAWAN-PAHLAWAN DAUD YANG PERKASA 2Sa 23:8-39
[9] DAUD MENGADAKAN SENSUS 2Sa 24:1-25
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi